Motherboard atau dikenal juga dengan nama mainboard,
seperti namanya merupakan komponen komputer (sebenarnya tidak selalu
komponen komputer namun dalam artikel ini membahas mengenai
motherboard komputer) yang berbentuk papan (board) dan merupakan komponen utama (main) atau induk (mother) dari suatu komputer yang keberadaanya tentu saja sangat penting.
Jika motherboard mati total, dapat dipastikan semua fungsi
komputer akan mati, oleh karena itu penting untuk kita mengetahui apa
saja yang dapat menyebabkan motherboard komputer mati total sehingga kita dapat mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerusakan tersebut, motherboard komputer mati total dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
1. Motherboard mendapat pasokan tenaga listrik yang tidak stabil
Pada komputer PC Desktop, power supply merupakan perangkat utama yang
menyalurkan energi listrik ke semua perangkat yang terhubung pada
komputer, mulai dari motherboard yang mendapat pasokan listrik secara
langsung hingga port USB (dan port lain yang ada pada komputer), pemasok
tenaga listrik pada komputer laptop umumnya baterai laptop itu sendiri,
atau dalam beberapa kasus pengguna sering melepas baterai laptopnya dan
menghubungkannya dengan charger dengan alasan untuk menjaga “kesehatan”
baterai laptop maka pemasok tenaga listriknya adalah charger tersebut.
Dalam hal pengguna merakit sendiri (atau dibantu oleh orang lain
dalam merakit) komputer PC Desktop yang digunakannya, ada kemungkinan ia
(pengguna yang merakit tersebut) kurang tepat dalam mempertimbangkan
perangkat yang digunakan dalam merakit komputer PC Desktop terutama
dalam memilih power supply.
Dalam beberapa kasus (yang secara pribadi Saya alami), peranan power
supply tidak hanya memasok tenaga listrik saja, namun ternyata
bertanggungjawab atas kestabilan perangkat (seperti hard disk drive)
saat beroperasi, bahkan beberapa komputer PC Desktop juga biasanya
menggunakan perangkat bernama stabilizer untuk membantu menstabilkan
pasokan listrik dari sumber ke perangkat.
Sehingga pemilihan jenis power supply yang sesuai dengan spesifikasi
komputer PC Desktop yang dirakit juga harus dipertimbangkan dengan
sangat matang, misalnya untuk komputer dengan spesifikasi yang mendukung
untuk game 3D yang relatif membutuhkan sumber daya grafis yang tinggi,
tentunya komputer PC Desktop akan dipasangi VGA Card (tambahan),
penambahan perangkat tersebut tentunya membutuhkan pasokan tenaga
listrik yang lebih besar dibandingkan dengan komputer PC Desktop dengan
spesifikasi dibawahnya.
Akibat dari ketidakstabilan pasokan tenaga listrik dari sumber tenaga
ke komputer PC Desktop ataupun laptop dapat menyebabkan kerusakan pada
komponen motherboard dan tidak menutup kemungkinan motherboard menjadi
tidak dapat beroperasi kembali atau mati total, mati total yang dimaksud
dalam artikel adalah suatu keadaan dimana motherboard tidak bereaksi
sama sekali saat tombol power pada komputer ditekan atau pin power pada
motherboard dipicu (biasanya oleh benda logam seperti obeng), tidak ada
respon sama sekali.
2. Hubungan arus pendek pada motherboard
Banyak kemungkinan suatu komputer PC Desktop mengalami hubungan arus
pendek (korsleting), misalnya kelembaban udara, adanya hewan seperti
serangga yang masuk dan “membasahi” motherboard, atau mungkin karena
adanya zat cair seperti cipratan air membasahi motherboard dan terjadi
hubungan arus pendek yang menyebabkan motherboard “hangus”.
Selain karena zat cair hubungan arus pendek listrik juga dapat
disebabkan oleh beban tenaga listrik yang diterima oleh komponen yang
bertanggung jawab sebagai tahanan listrik pada motherboard terlalu
besar, seperti telah dijelaskan pada poin sebelumnya, pemilihan jenis
power supply yang tidak sesuai dengan spesifikasi komputer atau memang
keadaan sumber tenaga listrik yang tidak stabil, peran perangkat
stabilizer akan sangat membantu dalam mengatasi keadaan ini.
3. Komponen elektronik yang rusak
Pada motherboard terdapat banyak sekali komponen elektronik seperti
chip (termasuk chipset) dan lain sebagainya (elco/kapasitor, resistor),
sebut saja salah satu komponen yang terhubung langsung ke power supply
(lagi-lagi power supply) rusak sehingga arus listrik tidak tersampaikan
dari power supply ke motherboard.
Mengenai komponen apa yang rusak tentunya hal ini perlu dianalisa
oleh ahlinya (misalnya teknisi komputer), bisa jadi salah satu atau
beberapa soket yang menghubungkan power supply dengan motherboard,
chipset yang bertanggungjawab atas pendistribusian tenaga listrik atau
komponen lain yang rusak.
4. Overheat (panas berlebih) karena pemakaian yang terus menerus tanpa henti
Komputer PC Desktop ataupun laptop sebenarnya sudah dilengkapi dengan
perangkat pendingin (umumnya berupa kipas), namun untuk beberapa
keadaan komputer PC Desktop ataupun laptop tetap membutuhkan jeda untuk
“istirahat” dan mendinginkan seluruh komponennya hingga komponen
terkecil seperti dioda, walaupun tidak di shutdown setidaknya komputerdi
“sleep” secara periodik untuk beberapa saat sebelum digunakan .
Hal tersebut menjadi sangat penting saat komputer PC Desktop atau
laptop dipaksa untuk bekerja keras terus menerus dalam waktu lama tanpa
henti, meskipun temperatur komponen utama dapat distabilkan dengan
pendingin, namun terkadang beberapa komponen “kecil” yang cukup “vital”
tidak mampu menangani peningkatan temperatur (meskipun sedikit demi
sedikit) sehingga dikhawatirkan terjadi kerusakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar